MER-C
(Medical Emergency Rescue Committee)
Dukung Misi Kemanusiaan
MER-C INDONESIA ke Palestina
Ketik :
MERC PEDULI
kirim ke 7505
Untuk memberikan donasi Rp.5.000/sms
Mari bantu sesama umat manusia
(Medical Emergency Rescue Committee)
Dukung Misi Kemanusiaan
MER-C INDONESIA ke Palestina
Ketik :
MERC PEDULI
kirim ke 7505
Untuk memberikan donasi Rp.5.000/sms
Mari bantu sesama umat manusia
Jakarta (1/1/09): Dua relawan MER-C untuk Palestina akan berangkat malam ini menuju Jordania. Mereka akan berangkat bersama dengan rombongan dari Pemerintah Indonesia guna membantu mengawal bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk Pemerintah Palestina. Rombongan akan menuju Jordania, Negara yang berbatasan langsung dengan West Bank Palestina dimana pusat pemerintahan Palestina berada. Sementara 3 anggota Tim MER-C lainnya akan langsung menuju Mesir pada tanggal 3 Januari 2009.
Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kepada rakyat Palestina khususnya warga Gaza yang sedang mengalami serangan udara besar-besaran oleh Israel, Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp 2 Milyar rupiah. MER-C adalah salah satu lembaga yang diminta untuk ikut mengawal bantuan ini. Untuk itu, MER-C mengutus 2 relawannya, yaitu dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT (selaku Ketua Tim MER-C untuk Palestina) dan Mohamad Mursalim untuk bergabung dengan Tim Pemerintah Indonesia.
Semua bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia ini akan diserahkan kepada Pemerintah Palestina yang berada di Ramallah, West Bank. Namun karena sampai saat ini hanya Badan PBB yang mendapat akses masuk ke Palestina, semua bantuan ini akan dibawa masuk ke Palestina dengan menggunakan payung Badan PBB.
Setelah tugas penyerahan donasi ini selesai, maka dua relawan MER-C akan langsung bertolak ke Mesir untuk bergabung dengan 3 anggota tim lainnya guna melanjutkan misi kemanusiaan MER-C untuk Jalur Gaza, Palestina.
http://www.mer-c.org/
MER-C (Medical Emergency Rescue Committee)
adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.
MER-C berasaskan Islam dan berpegang pada prinsip rahmatan lil'aalamiin.
MER-C bertujuan memberikan pelayanan medis untuk korban perang, kekerasan akibat konflik, kerusuhan, kejadian luar biasa, dan bencana alam di dalam maupun di luar negeri.
MER-C merupakan lembaga yang keanggotaannya disebut relawan (unpaid volunteers).
Lambang MER-C berupa sebuah bulan sabit yang terbuka ke kanan dengan bola dunia tergantung di ujung atas bulan sabit tersebut. Lambang ini berwarna merah dengan dasar putih.
Sejarah MER-C
Api kerusuhan membumihanguskan sebagian wilayah timur bumi pertiwi di awal tahun ini. Ratap tangis pilu rakyat Maluku terdengar hingga ke seluruh pelosok negeri, menggelitik nurani anak bangsa untuk mengulurkan tangan guna meringankan penderitaan mereka.
Mahasiswa Universitas Indonesia yang tergabung dalam Tim Medis Mahasiswa Universitas Indonesia (TMM-UI), April 1999 mengirimkan tim ke Ambon. Tim yang terdiri dari beberapa orang mahasiswa dan dokter ini telah melakukan berbagai aksi kemanusiaan yang antara lain berupa pelayanan pengobatan bagi pengungsi dan hospitalisasi di sebuah rumah sakit yang tidak berfungsi sejak kerusuhan berlangsung.
Menyoroti penanganan korban kerusuhan dan pengungsi pad atragedi Ambon, TMM-UI berpendapat bahwa terdapat ketidaknetralan dan keberpihakan tenaga medis dalam kancah pertempuran di kepulauan wilayah timur Indonesia ini. Sikap profesional yang seharusnya ada pada setiap tenaga medis, salah satunya terlihat dari sikap netral dan tidak bepihak, sulit ditemui. Distribusi bantuan baik berupa logistik maupun pelayanan medis yang diberikan pada kedua belah pihak yang bertikai tidak adil dan merata. Ada pihak yang mendapatkan bantuan logistik dan pelayanan medis secara wajar, namun ada pihak yang tidak mendapatkannya. Kondisi ini diperburuk oleh mobilitas tenaga medis ke daerah kerusuhan yang kurang. Semua faktor di atas berimplikasi pada penanganan korban yang tidak optimal.
Atas dasar pemikiran bahwa penanganan korban kerusuhan dan pengungsi tidak optimal khususnya dalam pelayanan medis maka perlu sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang kegawatdaruzsratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan memiliki mobilitas tinggi. Apalagi mengingat bahwa akhir-akhir ini kerusuhan yang terjadi di negara kita cenderung meningkat. Terbukti setelah Ambon, meletus pula kerusuhan di Sambas dan Aceh.
Berlatar belakang keadaan tersebut, tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1999, lahir suatu organisasi sosial kemasyarakatan bernama Medical Emergency Rescue Committee yang disingkat MER-C.
Hingga kini, MER-C sudah mengirimkan lebih dari 70 misi kemanusiaan ke berbagai daerah di tanah air termasuk 2 misi ke Afghanistan, 1 misi ke Irak, 1 misi ke Iran (di bawah naungan Departemen Kesehatan RI), 1 misi ke Thailand, 1 misi ke Kashmir Pakistan dan 1 misi ke Libanon Selatan.
MER-C yang semula hanya berbasis di Jakarta, kini jiwanya sudah mulai merambah ke berbagai daerah. Ditandai dengan adanya cabang dan perwakilan MER-C dengan 5 cabang tersebar di dalam negeri dan 1 cabang berada di Jerman. Seiring dengan petumbuhan cabang-cabang, semoga kualitas dalam membantu ummat dapat lebih ditingkatkan.