Postingan ini kupaksakan masuk hari ini juga, berela-rela pergi ke warnet untuk menumpahkan pah... pah... pah... isi hatiku yang gemes. Gemes karena belon ketemu adaptor 24 volt 1,5 ampere untuk Power Over Ethernet antena internet di rumah.
ahh... kalo cuma itu ga perlu gemes...
Hari ini aku bener-bener gemes melihat tingkah polah pejabat yang memaksakan kehendak. Hari ini aku telah menolak suatu keinginan pejabat karena tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
"ah payah awak ini, ya sudah saya lapor pak wali", begitu kata sang pejabat pada bagian akhir sambil dia ngulurin tangan untuk berjabat. Yaaa kusambut aja jabat tangannya plus dengan senyum manisku. cieeeee.... (haaalah cerita serius malah jadi guyon).
Dalam hatiku berkata, "ya silahkan lapor kemana aja, ke tuhanmu pun ga apa apa".
Selang 0,5 jam setelah menolak keinginannya, hp ku pun berdering.
"Ada apa bang? ada masalah apa bang? kok pak xxxxx marah-marah?", tanya temenku.
"Ahhh pak xxxxx mau ............., dan kutolak dengan halus", kataku.
"Katanya abang kasar", lanjutnya.
"Astaghfirullah...", balasku.
Aku sudah berusaha menjawab dengan baik permintaannya yang tak sesuai itu. Aku sudah berusaha menundukkan badan ketika berbicara dengan dia karena kebetulan posisi dudukku tinggi plus badan yang agak tinggi, sedangkan bapak itu tempat duduknya rendah dan punya badan kecil.
Aku pun menjelaskan bahwa kantorku udah punya program tertentu yang bertentangan dengan keinginan si bapak. Ya tentu saja kutolak dengan mencari jalan keluar bagi dia. Tapi si bapak yang Sang Pejabat itu tetap pada keinginannya.
Kadang terpikir olehku "ya udah... bapak aja yang duduk di posisiku ini, aku menggantikan posisi bapak".
Wah pasti gamau dia, lha...wong aku ini pegawe kroco-kroco sedangkan dia SANG PEJABAT yang telah enak duduk di posisi itu.
Hampir tiap hari bertemu dengan pejabat yang bersifat seperti itu, kadang membuatku naik pitam. Hmmmmmm... akhirnya cuma bisa ngurut dada sambil berucap "astaghfirullah" semoga aku lebih disadarkan ALLAH SWT untuk tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.
Beginilah nasib pegawe kroco.
ahh... kalo cuma itu ga perlu gemes...
Hari ini aku bener-bener gemes melihat tingkah polah pejabat yang memaksakan kehendak. Hari ini aku telah menolak suatu keinginan pejabat karena tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
"ah payah awak ini, ya sudah saya lapor pak wali", begitu kata sang pejabat pada bagian akhir sambil dia ngulurin tangan untuk berjabat. Yaaa kusambut aja jabat tangannya plus dengan senyum manisku. cieeeee.... (haaalah cerita serius malah jadi guyon).
Dalam hatiku berkata, "ya silahkan lapor kemana aja, ke tuhanmu pun ga apa apa".
Selang 0,5 jam setelah menolak keinginannya, hp ku pun berdering.
"Ada apa bang? ada masalah apa bang? kok pak xxxxx marah-marah?", tanya temenku.
"Ahhh pak xxxxx mau ............., dan kutolak dengan halus", kataku.
"Katanya abang kasar", lanjutnya.
"Astaghfirullah...", balasku.
Aku sudah berusaha menjawab dengan baik permintaannya yang tak sesuai itu. Aku sudah berusaha menundukkan badan ketika berbicara dengan dia karena kebetulan posisi dudukku tinggi plus badan yang agak tinggi, sedangkan bapak itu tempat duduknya rendah dan punya badan kecil.
Aku pun menjelaskan bahwa kantorku udah punya program tertentu yang bertentangan dengan keinginan si bapak. Ya tentu saja kutolak dengan mencari jalan keluar bagi dia. Tapi si bapak yang Sang Pejabat itu tetap pada keinginannya.
Kadang terpikir olehku "ya udah... bapak aja yang duduk di posisiku ini, aku menggantikan posisi bapak".
Wah pasti gamau dia, lha...wong aku ini pegawe kroco-kroco sedangkan dia SANG PEJABAT yang telah enak duduk di posisi itu.
Hampir tiap hari bertemu dengan pejabat yang bersifat seperti itu, kadang membuatku naik pitam. Hmmmmmm... akhirnya cuma bisa ngurut dada sambil berucap "astaghfirullah" semoga aku lebih disadarkan ALLAH SWT untuk tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.
Beginilah nasib pegawe kroco.