Pesawat Kepresidenan RI

Pesawat Kepresidenan RI VVIP yang akan dibeli tahun ini, direncanakan adalah pesawat Boeing 737-700ER Next Generation (belum ada kepastian apakah jenis Boeing 737-200/300/400/500/600/700/800/900). Jenis ini adalah Long range large capacity corporate jet. Boeing 737-700 memiliki berbagai varian seperti Boeing 737-700 BBJ, Boeing 737-700 BBJ2, Boeing 737-700 BBJ3 serta varian lainnya. Dibuat oleh perusahaan Boeing Commercial Airplanes Amerika Serikat. Jenis 737-700 ini adalah pengembangan dari Boeing 737-300 yang dulunya diproduksi tahun 1993. Untuk jenis Boeing 737-700ER adalah pengembangan dari Boeing 737-700 BBJ1 dengan Boeing 737-700IGW serta menggunakan sayap tambahan (winglet) dan landing gear dari jenis Boeing 737-800, dipergunakan pertama kali secara komersial pada tanggal 31 Januari 2007 oleh All Nippon Airways dan diterbangkan secara resmi pada tanggal 16 Februari 2007.

Jenis 737-700 sebenarnya cocok untuk pesawat kargo karena memiliki pintu samping kiri pesawat yang lebih lebar dari jenis lainnya. Jika dimasukkan kursi, maka kursinya bisa dipindahkan secara dinamis sesuai kebutuhan. Jumlah kursi bisa diatur antara 48 atau 76 atau 126 atau 149 kursi (jika dipepetkan), 500 orang penumpang jika selonjoran, 1000 orang penumpang jika berdiri kek di bus metromini.

Pesawat tersebut mungkin tetap akan memakai Nama Panggil (call-sign) :

"INDONESIA ONE" jika dipakai oleh Presiden RI (RI1)
"INDONESIA TWO" jika dipakai oleh Wakil Presiden RI (RI2)

Penambahan tanda-tanda NOTAM VVIP Movement di airport DEPARTURE/ARRIVED dengan waktu minimum 30 menit delay expected. Tidak boleh ada gerakan pesawat apapun di landasan bandara dan wilayah udara bandara dalam waktu tersebut (clearing sky and no ground movement until INDONESIA ONE blocked in). Airport jadi sepi sejenak. Setelah itu, baru pesawat lain boleh bergerak (taxi-way to take-off or other movement) atau mendarat (landing and to taxi-way).

Walaupun bisa aja berubah Nama Panggil (ini yang patut diwaspadai) menjadi :

"Isteri RI1 dan anak-anak" jika dipakai oleh isteri presiden beserta anak-beranak dan konco keluarganya.
"Isteri RI2 dan anak-anak" jika dipakai oleh isteri wakil presiden beserta anak-beranak dan konco keluarganya.
"Menteri A + Isteri + anak + konco" Lha abisan ga bisa ngeliat pesawat nganggur (aku jamin pasti ada masa ketika pesawat itu cuma akan nongkrong alias nganggur di hanggar, mending nongkrong sambil menyeruput kopi dan mengisap rokok Dji Sam Soe... halaaaah korek apinya ketinggalan di bandara ato malah dipinjem ma Mas Bayu Lebond).

Hal ini terjadi karena, jika pesawat tersebut grounding (berada di hanggar) maka pesawat tersebut tidak memiliki call-sign, hanya memiliki nomor pesawat. Jika pesawat tersebut dipakai oleh pejabat lain (plus beserta keluarganya), Nama Panggil itu pun akan bisa berubah-ubah terus yang jelas mengakibatkan naiknya biaya operasional dan biaya pemeliharaan yang dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Saat ini Alat Transportasi Udara Kepredidenan RI adalah rotorcraft/chopper (non-fixed-wing) berupa Helikopter jenis AS 332 Super Puma berwarna putih berlogo Garuda Indonesia. Dikelola oleh Squadron 6 Atang Senjaya Bogor. NKRI belum memiliki Pesawat Kepresidenan RI dari jenis fixed-wing (pesawat udara).

US AIR FORCE ONE (United States Air Force One)
Ini adalah call-sign bagi pesawat kepresidenan Amerika Serikat yang mengangkut Presiden Amerika Serikat. Call-sign ini hanya bisa berubah menjadi US AIR FORCE TWO jika dalam keadaan sangat mendesak mengangkut Wakil Presiden Amerika Serikat. Walaupun pesawat ini ada 2 unit sejak tahun 1990, tetapi yang diterbangkan hanya 1, sedangkan 1 lagi merupakan cadangan dalam keadaan darurat. Saat ini, pesawat yang digunakan adalah dari jenis pesawat serial Boeing 747-200B terspesifikasi tinggi. Memiliki kode ekor SAM "28000" dan "29000" (tail codes SAM - Special Air Mission) dengan penunjukan (Air Force designation) "VC-25A". Dikelola oleh U.S. Air Force beserta seluruh pesawat kepresidenan AS lainnya yaitu EXECUTIVE ONE dari United Airlines yang dipergunakan untuk keperluan pribadi Presiden AS, serta helikopter kepresidenan. Dalam keadaan biasa Wakil Presiden menggunakan US Air Force Two dari jenis Boeing C-32 hasil modifikasi Boeing 757. Dalam hal lain US Air Force Two akan menggunakan dari jenis Boeing C-40 Clipper hasil modifikasi Boeing 737.

Jenis pesawat yang pernah dinaiki Presiden RI dari Maskapai Penerbangan Garuda dan Pelita Air Service (kecuali Soekarno) :
SBY : Airbus A330-300, 737-500
Habibie : ???
Megawati : ???
Gus Dur Airbus A330, Boeing B707 ke Australia.
Soeharto : Airbus A330, DC-10 dan MD-11, BAe-146
Soekarno : Lockheed Jetstar dan Il-14, pernah juga sewa B707 PANAM awal 60-an.

Boeing 737-700ER Technical Characteristics Specs :

Passengers
2-class configuration	76 Premier seating
1-class configuration	48 Premier Seating
Traditional 2-class configuration	126
Cargo	966 cu ft (27.3 cu m) No aux. tanks 165 cu ft (4.7 cu m) 9 aux. tanks
Engines (maximum thrust)	CFM56-7 26,300 lb
Maximum Fuel Capacity	6,875 gallons (26,020 L) No aux. tanks 10,707 gallons (40,530 L) 9 aux. tanks
Maximum Takeoff Weight	171,000 lb (77,565 kg)
Maximum Range	5,510 nm (10,200 km)
Typical Cruise Speed	Mach 0.78
Basic Dimensions
Wing Span With Winglets	117 ft 5 in (35.8 m)
Overall Length	110 ft 4 in (33.6 m)
Tail Height	41 ft 2 in (12.5 m)
Interior Cabin Width	11 ft 7 in (3.53 m)
Body Exterior Width	12 ft 3 in (3.73 m)

Sumber Boeing 737-700 :
http://en.wikipedia.org/wiki/Boeing_737
http://en.wikipedia.org/wiki/Boeing_737_Next_Generation
http://www.airliners.net/aircraft-data/stats.main?id=108
http://www.boeing.com/commercial/737family/pf/pf_700tech.html
http://www.boeing.com/commercial/737family/737-700ER/tech.html

US AIR FORCE ONE - TWO :
http://en.wikipedia.org/wiki/Air_Force_One
http://en.wikipedia.org/wiki/Air_Force_Two

Gambar dari :
http://www.airliners.net/open.file?id=0261216
http://www.boeing.com/commercial/737family/pf/pf_exterior.html

Berita :
http://www.indoflyer.net/forum/tm.asp?m=280792
http://www.detiknews.com
http://nasional.kompas.com
http://news.okezone.com