Batu Karang di Bawah Lidah merupakan penyakit yang aku derita beberapa waktu lalu. Sakitnya minta ampyuuuuuun bray. Ndak bisa makan, susah mau bicara, bergerak aja lidah dikit udah kesakitan. Mirip-mirip dengan sakit gigi, tapi lebih parah lagi.
Awalnya ndak nyangka ini sakit di kelenjar ludah yang memompa air ludah di bawah lidah. Aseli ndak kepikiran kesitu. Eeeeeh... ndak taunya ada batu karang di bawah lidah. Penyakit yang jarang terjadi. Kirain sakit yang kuderita ntah apa-apa gitu eeeeh... rupanya gitu deh ;-)
Awalnya, eeeeh diatas udah pakai awalnya tuh di paragraf atas. Ya kalo gitu setelah awalnya.... aku merasa sakit di atas leher di bawah dagu. Kirain sakit beguk/begok yang kebetulan lagi menyerang ponakan. Kira-kira kronologisnya kek gini :
31 Oktober 2017 Hari Selasa
Ndak jadi ngantor dan minta ijin tak masuk karena merasa sakit di atas leher di bawah dagu. Rasa sakit ini seperti orang sakit Beguk atau sakit Begok karena pembengkakan kelenjar. Aku merasa ngantuk sepanjang hari. Makan tak enak. Tidur pun tak lenyak.
Makin malam rasa sakit makin parah. Bawah lidah mulai membengkak. Leher pun agak membengkak sedikit. Sepanjang hari makan bubur nasi dan jus alpokat. Aku sudah kesusahan mengunyah.
Air ludah susah dikeluarkan dari mulut hanya mengalir keluar mulut dengan bentuk normal cuma lebih pekat.
1 November 2017 Hari Rabu
Pagi ke UGD sebuah rumah sakit ternama di Pekanbaru di seputaran Jalan Sudirman. Rumah sakit ini dituju bukan karena ternama, tetapi mau cepat karena tak jauh dari rumah. Aku pun terbaring lalu diperiksa dokter jaga. Dokter jaga nyerah karena tidak ada dokter ahli mulut yang bertugas pagi itu. Aku disarankan pindah rumah sakit.
Yo wessss dah beberapa kali kecewa dengan rumah sakit ini karena BPJS maka aku pun dilarikan oleh bini ke rumah sakit seputaran Jalan Ahmad Yani. Pesanku satu.... JANGAN PAKAI BPJS ntar sakit hati.
Masuk ke ruangan UGD aku didatangi dokter jaga, setelah diperiksa aku diminta tunggu sebentar untuk didatangkan dokter ahli. Ketika dokter ahli datang, dia pegang-pegang dagu dan melihat pembengkakan di bawah lidah. Disarankan untuk rontgen dulu. OK jawabku. Tapi dia sempat tercetus ke biniku bahwa kemungkinan ini penyakit karena tumor. Maaak jegleeek dhuaaaar.
Eeeeeh dokternya malah ikutan ke ruang rontgen... ga sabaran. Setelah hasil rontgen keluar, dia analisa bla-bla-bla dan seterusnya dia menyampaikan hasil diagnosanya ke aku bahwa penyakit ini hanya karena peradangan, bukan tumor. Lalu diresepkan obat untuk diembat alias dimakan. Obat penahan sakitnya itu cukup keras karena perutku langsung perih. Udah lah susah makan, perut lapar dan perih, mata pun ngantuk. Obat lainnya adalah antibiotik dan multivitamin. Hasil rontgen tertera pada gambar di atas.
Si dokter tidak menyampaikan hal lain. Padahal bawah lidahku udah sangat bengkak, bahkan lebih mirip lidah cadangan. Seperti ada lidah di bawah lidah.
Sampai malam pun aku dah lumayan enak karena berkurang rasa sakit pengaruh dari obat anti nyeri tersebut. Makan tetap bubur dengan diiringi jus pokat.
2 November 2017 Hari Kamis
Rasa sakit itu tetap ada walau berkurang karena pengaruh obat. Siangnya kebetulan aku mau terapi atas sakit lamaku yaitu sakit syaraf terjepit Mielopatia. Aku terapi ke seorang terapis pijit syaraf di daerah Pandau, Kabupaten Kampar di luar Kota Pekanbaru. Sekitar setengah jam dari rumah.
Sambil terapi penyakit syaraf terjepitku, aku sampaikan juga tentang sakit yang kuderita di bawah lidah ini. Beliau maklum dan memijit khusus tengkukku untuk memperlancar syaraf-syaraf di bawah dagu dan di sekitar mulut. Beliau memijit tengkukku seperti sedang mendorong sesuatu secara kuat. Sakitnya maaaak oooiiii....
Malamnya, tetap susah makan. Tapi sempat pula memotret kondisi mulutku seperti ini :
Panah menunjukkan adanya muncul seperti benjolan nanah. Sekitar jam 21.00 wib, benjolan itu masih terasa lunak/lembek. Jam 23.00 wib mulai merasa aneh. Eeeeeh malam jum'at neh. Benjolan nanah itu mulai mengeras. Aku sentuh menggunakan kuku kok rasanya seperti batu. Alaaaah maaak malam jum'at. Setelah itu aku tertidur, walau tidur-bangun tidur-bangun tak nyenyak.
3 November 2017 Hari Jumat
Jam 04.15 wib subuh aku terbangun karena gigiku terasa tersentuh oleh benda keras. Cepat-cepat bangun dari tempat tidur lalu melihat cermin.
Astagaaaa.... ada batu 2 buah. Sebuah batu cukup besar, sebuah lagi agak kecil memanjang. Aku periksa kondisi bawah lidah, eeeeh... ada batu kecil di bekas benjolan nanah tadi. Aku korek maka keluarlah batu kecil ketiga dari bawah lidah. Ketiga batu ini mirip batu karang atau batu kapur, tapi ada di bawah lidah.
Alaaah mak... sendirian di subuh jumat. Bini dan anak-anak tidur nyenyak. Tak tega membangunkannya. Lalu 10 menit kemudian.... seluruh rasa sakit di mulutku hilang sama sekali. Aku cuci batu itu, kusimpan lalu aku tertidur lagi. Aneh.
Paginya sudah bisa makan tanpa rasa sakit, walau masih makan bubur.
Seharian udah enakan cuma masih penasaran ama si batu karang yang keluar dari bawah lidah.
Malam minggu rasa penasaran memuncak, lalu aku membuka hapeh untuk mencari tahu (bukan tempe) ke mbah gugel. Kucari kata "batu bawah lidah" si mbah menyarankan "batu karang bawah lidah". Jreeeeng... jreng... ada beberapa referensi dipercaya. Sebuah blog menceritakan pengalaman pribadi mirip denganku di daerah Bekasi. Dokternya pun tak dapat memberikan diagnosa yang tepat.
Referensi lain menyebutkan bahwa penyakit ini disebut Sialolithiasis yaitu penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium. Kalsium dari air ludah semakin lama semakin bertumpuk lalu mengeras seperti batu karang atau batu kapur. Batu karang di bawah lidah ini dalam bahasa tetangga disebut Salivary Stones dan pernah terjadi pada beberapa pasien rumah sakit.
Penyumbatan ini disebabkan karena kekurangan air atau dehidrasi misalnya kurang minum air, kurang makan, pengobatan yang mengurangi produksi air liur seperti antihistamin, obat psikiatri atau pun obat obat hipertensi. Meskipun penyakit ini tidak menimbulkan gejala lain, tetapi dapat memicu infeksi sialadinitis.
Yang cukup aneh adalah hasil rontgen yang tidak menunjukkan tanda-tanda adanya batu di bawah lidah.
So begitulah... udah tahu kan penyakit ini. Maka sering-seringlah minum air putih apalagi ketika mengonsumsi obat-obat yang dapat mengurangi air liur. Cara pengobatan penyumbatan kelenjar ludah yang mengakibatkan adanya batu karang bawah lidah aku pun tak tahu. Menunggu sampai batu itu keluar sendiri. Mungkin.
Awalnya ndak nyangka ini sakit di kelenjar ludah yang memompa air ludah di bawah lidah. Aseli ndak kepikiran kesitu. Eeeeeh... ndak taunya ada batu karang di bawah lidah. Penyakit yang jarang terjadi. Kirain sakit yang kuderita ntah apa-apa gitu eeeeh... rupanya gitu deh ;-)
Awalnya, eeeeh diatas udah pakai awalnya tuh di paragraf atas. Ya kalo gitu setelah awalnya.... aku merasa sakit di atas leher di bawah dagu. Kirain sakit beguk/begok yang kebetulan lagi menyerang ponakan. Kira-kira kronologisnya kek gini :
31 Oktober 2017 Hari Selasa
Ndak jadi ngantor dan minta ijin tak masuk karena merasa sakit di atas leher di bawah dagu. Rasa sakit ini seperti orang sakit Beguk atau sakit Begok karena pembengkakan kelenjar. Aku merasa ngantuk sepanjang hari. Makan tak enak. Tidur pun tak lenyak.
Makin malam rasa sakit makin parah. Bawah lidah mulai membengkak. Leher pun agak membengkak sedikit. Sepanjang hari makan bubur nasi dan jus alpokat. Aku sudah kesusahan mengunyah.
Air ludah susah dikeluarkan dari mulut hanya mengalir keluar mulut dengan bentuk normal cuma lebih pekat.
1 November 2017 Hari Rabu
Pagi ke UGD sebuah rumah sakit ternama di Pekanbaru di seputaran Jalan Sudirman. Rumah sakit ini dituju bukan karena ternama, tetapi mau cepat karena tak jauh dari rumah. Aku pun terbaring lalu diperiksa dokter jaga. Dokter jaga nyerah karena tidak ada dokter ahli mulut yang bertugas pagi itu. Aku disarankan pindah rumah sakit.
Yo wessss dah beberapa kali kecewa dengan rumah sakit ini karena BPJS maka aku pun dilarikan oleh bini ke rumah sakit seputaran Jalan Ahmad Yani. Pesanku satu.... JANGAN PAKAI BPJS ntar sakit hati.
Masuk ke ruangan UGD aku didatangi dokter jaga, setelah diperiksa aku diminta tunggu sebentar untuk didatangkan dokter ahli. Ketika dokter ahli datang, dia pegang-pegang dagu dan melihat pembengkakan di bawah lidah. Disarankan untuk rontgen dulu. OK jawabku. Tapi dia sempat tercetus ke biniku bahwa kemungkinan ini penyakit karena tumor. Maaak jegleeek dhuaaaar.
Eeeeeh dokternya malah ikutan ke ruang rontgen... ga sabaran. Setelah hasil rontgen keluar, dia analisa bla-bla-bla dan seterusnya dia menyampaikan hasil diagnosanya ke aku bahwa penyakit ini hanya karena peradangan, bukan tumor. Lalu diresepkan obat untuk diembat alias dimakan. Obat penahan sakitnya itu cukup keras karena perutku langsung perih. Udah lah susah makan, perut lapar dan perih, mata pun ngantuk. Obat lainnya adalah antibiotik dan multivitamin. Hasil rontgen tertera pada gambar di atas.
Si dokter tidak menyampaikan hal lain. Padahal bawah lidahku udah sangat bengkak, bahkan lebih mirip lidah cadangan. Seperti ada lidah di bawah lidah.
Sampai malam pun aku dah lumayan enak karena berkurang rasa sakit pengaruh dari obat anti nyeri tersebut. Makan tetap bubur dengan diiringi jus pokat.
2 November 2017 Hari Kamis
Rasa sakit itu tetap ada walau berkurang karena pengaruh obat. Siangnya kebetulan aku mau terapi atas sakit lamaku yaitu sakit syaraf terjepit Mielopatia. Aku terapi ke seorang terapis pijit syaraf di daerah Pandau, Kabupaten Kampar di luar Kota Pekanbaru. Sekitar setengah jam dari rumah.
Sambil terapi penyakit syaraf terjepitku, aku sampaikan juga tentang sakit yang kuderita di bawah lidah ini. Beliau maklum dan memijit khusus tengkukku untuk memperlancar syaraf-syaraf di bawah dagu dan di sekitar mulut. Beliau memijit tengkukku seperti sedang mendorong sesuatu secara kuat. Sakitnya maaaak oooiiii....
Malamnya, tetap susah makan. Tapi sempat pula memotret kondisi mulutku seperti ini :
Panah menunjukkan adanya muncul seperti benjolan nanah. Sekitar jam 21.00 wib, benjolan itu masih terasa lunak/lembek. Jam 23.00 wib mulai merasa aneh. Eeeeeh malam jum'at neh. Benjolan nanah itu mulai mengeras. Aku sentuh menggunakan kuku kok rasanya seperti batu. Alaaaah maaak malam jum'at. Setelah itu aku tertidur, walau tidur-bangun tidur-bangun tak nyenyak.
3 November 2017 Hari Jumat
Jam 04.15 wib subuh aku terbangun karena gigiku terasa tersentuh oleh benda keras. Cepat-cepat bangun dari tempat tidur lalu melihat cermin.
Astagaaaa.... ada batu 2 buah. Sebuah batu cukup besar, sebuah lagi agak kecil memanjang. Aku periksa kondisi bawah lidah, eeeeh... ada batu kecil di bekas benjolan nanah tadi. Aku korek maka keluarlah batu kecil ketiga dari bawah lidah. Ketiga batu ini mirip batu karang atau batu kapur, tapi ada di bawah lidah.
Alaaah mak... sendirian di subuh jumat. Bini dan anak-anak tidur nyenyak. Tak tega membangunkannya. Lalu 10 menit kemudian.... seluruh rasa sakit di mulutku hilang sama sekali. Aku cuci batu itu, kusimpan lalu aku tertidur lagi. Aneh.
Paginya sudah bisa makan tanpa rasa sakit, walau masih makan bubur.
Seharian udah enakan cuma masih penasaran ama si batu karang yang keluar dari bawah lidah.
Malam minggu rasa penasaran memuncak, lalu aku membuka hapeh untuk mencari tahu (bukan tempe) ke mbah gugel. Kucari kata "batu bawah lidah" si mbah menyarankan "batu karang bawah lidah". Jreeeeng... jreng... ada beberapa referensi dipercaya. Sebuah blog menceritakan pengalaman pribadi mirip denganku di daerah Bekasi. Dokternya pun tak dapat memberikan diagnosa yang tepat.
Referensi lain menyebutkan bahwa penyakit ini disebut Sialolithiasis yaitu penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium. Kalsium dari air ludah semakin lama semakin bertumpuk lalu mengeras seperti batu karang atau batu kapur. Batu karang di bawah lidah ini dalam bahasa tetangga disebut Salivary Stones dan pernah terjadi pada beberapa pasien rumah sakit.
Penyumbatan ini disebabkan karena kekurangan air atau dehidrasi misalnya kurang minum air, kurang makan, pengobatan yang mengurangi produksi air liur seperti antihistamin, obat psikiatri atau pun obat obat hipertensi. Meskipun penyakit ini tidak menimbulkan gejala lain, tetapi dapat memicu infeksi sialadinitis.
Yang cukup aneh adalah hasil rontgen yang tidak menunjukkan tanda-tanda adanya batu di bawah lidah.
So begitulah... udah tahu kan penyakit ini. Maka sering-seringlah minum air putih apalagi ketika mengonsumsi obat-obat yang dapat mengurangi air liur. Cara pengobatan penyumbatan kelenjar ludah yang mengakibatkan adanya batu karang bawah lidah aku pun tak tahu. Menunggu sampai batu itu keluar sendiri. Mungkin.