Attayaya.net - Haloo kawan, apa kabar? lihat judul tulisanku. Singkat banget kan ..kan.. ini bukan salah satu cara untuk nembak keyword ya. Tapi emang aku ngga tau kira-kira judul apa yang cocok untuk postingan kali ini.
Kesannya sok idealis gitu ya. Cara mudah diet plastik. Diet plastik konon. Huh padahal gua yakin di rumah kau pasti banyak plastik.
Mungkin gitulah kira-kira komentar orang tentang tulisan ini. Tapi yo wes lah semua orang berhak berkomentar kan.
Dan memang honestly sebagai blogger yang juga ikut memikirkan dan bertindak nyata untuk lingkungan kadang aku merasa apa yang aku lakukan sangat kecil kontribusinya terhadap lingkungan.
Well, sampai saat ini aku hanya mampu memilah sampah dalam 3 klan. Eciee bahasanya.
ilustrasi dari pixabay |
Pertama klan botol --- Di dalamnya ngga hanya ada botol plastik tapi hampir semua botol yang diproduksi di rumah. Artinya semua adalah botol2 yang kami pakai. Misal botol bekas minuman, botol kaca, botol produk kayak shampo gitu dan kaleng juga termasuk di dalamnya.
Botol ini biasanya kami sumbangkan untuk pemulung yang kadang lewat depan rumah.
Nggak ngambil bayaran, Pak? kan mayan tuh sekarung botol dapetlah 3 rebu.
Etdaah.. bukannya syombong tapi biarlah itu jadi salah satu sedekah paling mudah kami disamping sedekah senyum tentunya. hiiii
Klan kedua adalah plastik --- di dalamnya ada berbagai jenis plastik. Dari mulai plastik kemasan, keresek, bungkus makanan, beras, minyak goreng, pewangi, sabun cair dll. Semua masuk jadi satu.
Tadinya sih mau milah antara plastik tebal sama plastik tipis. Karena konon katanya plastik tipis lebih mudah terurai daripada plastik tebal. Tapi setelah aku lihat salah satu twittnya salah seorang mahasiswi Universitas Brawijaya yang ngetwitt bahwa dia nemuin bungkus indomie yang bertuliskan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 55.
Konon sampah plastik itu ditemukan di pantai 19 tahun kemudian. Lebih tepatnya mahasiswi tersebut nemuin plastik itu pas deket Ultah RI yang ke 74 dan kicauannya itu sampai di re-twitt sama Mentri Susi.
Terus aku mikir wah kalau bungkus indomie yang tipis itu aja awet sampe 19 tahun konon lagi bungkus minyak goreng yang tebel banget itu. Wahh berapa tahun mau terurai ya. Okelah mulai sekarang semua bungkus plastik kumpulin aja.
Terus bungkus plastik itu mau dikemanai, Ndan? sebagian ada yang dikasih ke kakak ipar karena beliau penggiat ecobrick. Ada juga yang ditabung di bank sampah.
ilustrasi dari pixabay |
Terus klan terakhir yaitu klan campur-campur antara sisa makanan sama sampah lain kayak misalnya daun, sisa jajanan anak2 yang mudah terurai. Sampah ini kami buang ke tempat sampah umum untuk besoknya akan diambil sama abang tukang kumpul sampah.
Terus cara mudah diet sampahnya gimana?
Ehh ini banyak kali terusannya ya. Okelah. Cara diet sampahnya dimulai dari selalu membawa kantong yang terbuat dari kain jika pergi. Sediain di motor karena aku mamak genk motor yang kemana-mana naek motor. Atau kalau belanjaanya dikit aku milih nenteng aja. Tak tangkupin di tangan trus nanti aku masukkan ke jok motor. Kalian juga bisa coba cara ini teman. Awalnya mungkin ribet tapi lama-lama terbiasa.
Terus kalau pas ke pasar usahakan pakai keranjang belanja. Kalok yang aku punya sih keranjang belanjanya dari anyaman itu. Isinya bisa muat banyak. Nah selama dipasar sebisa mungkin aku ngga mau dikasih plastik lagi. Udah tak tumplekin aja semua dalam satu keranjang. Nanti dirumah aku pindahin ke tampah untuk dipilih yang mana cabe, bawang, sayur, tempe dll.
Terus untuk ikan gimana? masak mau ditumplekin ke keranjang. Nah.... untuk ikan aku bawa baskom dari rumah. Awal aku bikin kek gini diketawain abang tukang ikan gaes, ngga tau kenapa mereka ketawa. Aku juga ngga nanya. Tapi lama-lama mereka langsung tau kalok aku yang beli pasti mereka nanya. "Embernya bawa ngga, Kak?" Tuh kan akhirnya mereka mengerti toh.
Terus... eeehh... terus terus mulu. Udah segitu dulu cara mudah diet plastiknya. Postingan selanjutnya akan kita bahas apa sih faedah milah sampah dan cara menghemat lainnya. bubeyyyy gaes....