Attayaya.net - Bencana Alam dengan Korban Terbanyak di Dunia, Indonesia Mungkin Salah Satunya
Bencana alam yang terjadi akan menimbulkan dampak besar pada populasi manusia bahkan dalam beberapa kejadian setengah dari populasi bisa musnah dalam sekali kejadian. Sebut saja gempa yang goncangannya bahkan dapat memicu gunung meletus dan tsunami secara bersamaan. Dalam sekali goncang yang hanya beberapa saat itu sepertiga penduduk bumi bisa musnah bersamaan.
Dahsyatnya bencana alam karena memang sudah alamiahnya seperti itu, bumi ini perlu melalukan perbaikan dan ketika proses itu terjadi tidak jarang ia akan bergoncang dengan goncangan yang dahsyat. Dan Alloh sudah menetapkannya dalam Al Qur'an. Meskipun dalam beberapa kasus alam bergejolak karena ulah tangan manusia. Dan bukankah dalam riwayat menciptaan manusia bumi tidak mau tanahnya diambil sebab jika manusia hidup di bumi maka akan membuat kerusakan di muka bumi?
Beberapa bencana alam yang menelan korban hingga ratusan juta jiwa sudah terjadi sejak bumi ini di ciptakan. Berikut, bencana alam dengan korban terbanyak di dunia.
ilustrasi gempa bumi |
Gempa Bumi Shaanxi, China (1556)
Gempa bumi shaanxi atau gempa hua country telah memakan korban dekitar 830.000 jiwa. Gempa ini terjadi pada 23 Januari 1556 pagi. Lebih dari 97 negara terkena dampaknya. Sekitar 520 mil kawasan di Cina dan beberapa negara hancur. Bahkan, 60 persen penduduk meninggal dunia. Sebagian besar korban jiwa adalah yang tinggal di gua-gua pada tebing Yaodong, Sebab mereka tertimpa reruntuhan gua. Berdasarkan data geologi, besarnya gempa berkisar 8 SR. hal ini merupakan gempa bumi yang paling mematikan dan bencana alam terparah dalam sejarah.
Badai Siklon, India (1839)
Pada 1839 terjadi gelombang air pasang besar yang disebabkan oleh siklon. Puluhan pelabuhan di Kota Coringa luluh lantak. Selain itu, 20.000 kapal di teluk hancur dan 300.000 orang meninggal dunia. Kejadian tersebut juga pernah terjadi sebelumnya, yakni pada 1789 dengan tiga gelombang besar yang disebabkan oleh topan. Akibatnya kota pelabuhan di muara Sugai Ganges pun hancur. Banyak kapal yang karam dan diperkirakan 20.000 orang mati tenggelam
Banjir Kaifeng, China (1642)
Kaifeng adalah sebuah kota di Provinsi Henan Timur, RRC. Ia terletak disepanjang selatan dari Sungai Kuning Pada 1642 daerah tersebut dilanda banjir yang disebabkan oleh tentara Ming yang mengalirkan air dari Sungai Kuning untuk mencegah pemberontak petani dari Li Zicheng. Diperkirakan, setengah dari 600.000 penduduk Kaifeng mati akibat banjir dan bencana kelaparan. Bencana tersebut menjadi salah satu penyebab kematian terbesar dalam sejarah. Selain itu, banjir tersebut menjadi bencana alam besar karena perang dan Sungai Huang He.
gambar ilustrasi |
Gempa Bumi Tangshan, Cina (1976)
Gempa bumi Tangshan merupakan salah satu yang gempa bumi terbesar pada abad ke - 20. Bencana tersebut menyebabkan kematian 242.000 korban jiwa. Pemerintah Cina mencatat kekuatannya gempa sekitar 7,8 SR, sekalipun beberapa sumber mencatat besarnya 8,2 SR. Gempa bumi yang terjadi pada pagi hari 27 Juli 1976 itu, berlangsung sekitar 15 detik.
Kegagalan Bendungan Banqiao, Cina (1975)
Bendungan Bangiao memang dirancang untuk menahan banjir sebesar 306 mm curah hujan per hari. Namun pada Agustus 1975, terjadi banjir yang menyebabkan penuangan lebih dari satu tahun curah hujan dalam 24 jam.
Kegagalan bendungan tersebut di awali dari perkiraan cuaca yang gagal diprediksi. Akibatnya, gerbang pintu air tidak mampu menangani luapan air karena banyaknya debit air dan sedimentasi. Dengan begitu, bendungan pun tidak mampu menahan air yang sangat banyak.
Belum cukup sampai di situ, evakuasi yang tidak dapat dilakukan dengan baik karena kondisi cuaca buruk semakin menambah jumlah korban jiwa. Akibatnya, dalam peristiwa tersebut sekitar 231.000 jiwa meninggal dunia.
Gempa Bumi Samudra Hindia, Samudra Hindia (2004)
Pada 2004 yang lalu, telah terjadi gempa bumi Samudra Hindia yang dikenal oleh masyarakat ilmiah sebagai gempa bumi Sumatera-Andaman. Gempa tersebut terjadi pada 26 Desember 2004. Pusat gempa ada di bagian pantai barat Sumatra, Indonesia. Setelah gempa, serangkaian tsunami pun menyusul di sepanjang pantai di perbatasan Samudra Hindia. Akibatnya, banyak orang yang menjadi korban karena tersapu tsunami yang dashyat. Totalnya ada 230.000 jiwa orang.
Pada awalnya, besarnya gempa dicatat 9,0 SR. Kemudian meningkat menjadi 9,1 dan 9,3 SR. Hal itu merupakan gempa kedua terbesar yang pernah tercatat pada seismograf. Gempa tersebut sangat besar dan menyebabkan seluruh dunia ikut bergetar sebanyak 1/2 inci hingga lebih dari 1 cm.
Bencana Asap di Indonesia, khususnya Kalimantan, Jambi dan Riau setiap tahun
Bencana alam di atas terjadi dengan banyak sebab bisa jadi karena ulah tangan manusia. Seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah di Indonesia. Bencana kabut asap akibat terjadinya pembakaran lahan secara serampangan yang berakibat api merambat hingga ke hutan-hutan di sekitarnya. Bencana asap akibat pembakaran yang terjadi di Kalimantan, Jambi dan Riau ini bisa dibilang kerap terjadi dan sudah menjadi bencanan langganan terutama saat musim kemarau datang.
Rasanya aneh jika ini dibilang bencana alam karena penyebabnya murni karena serakahnya orang-orang pemilik lahan membakar lahannya untuk membuat tanaman baru. Api yang tadinya membakar lahan akhirnya sampai membakar hutan. Kejadian ini berulang setiap tahunnya. Kini entah sudah berapa korban yang terkena dampak asap. Bencana ini tidak akan berhenti dan akan terjadi terus jika pemerintah tidak tegas memberi hukuman pada pemilik lahan baik lahan besar maupun kecil. Tapi bagaimana bisa bertindak tegas jika perut sudah penuh diisi oleh sogokan?
Referensi : 2.000 fakta pengetahuan