pixabay |
Calon mamah muda pasti pernah atau mungkin pernah mendengar tentang pertikaian seputar proses melahirkan. Terutamanya antara melahirkan dengan cara caesar atau normal.
Ada komentar julid yang mengatakan, seorang ibu yang menjalani proses operasi caesar saat bersalin ialah ibu manja. Malas mengejan. Ya, ampun, keterlaluan ya, Mak. Padahal ngga begitu loh.
Mengeluarkan bayi dari rahim setelah dikandung selama 9 bulan bukan perkara mudah. Percayalah. Apakah prosesnya melalui caesar atau normal sama-sama membutuhkan usaha yang tidak mudah. Tetap saja, nyawa taruhannya.
Jadi, plis, ngga usah komen julid lagi. Kalau diri mahu peka sedikit aja. Justeru yang melahirkan secara caesar itu proses penyembuhannya lebih lama, bahkan setelah tahun demi tahun berlalu, luka bekas jahitan itu masih kerasa terutama saat udara dingin.
Ini saya dengar dari mereka yang pernah melakukan persalinan secara caesar. Satu lagi, setelah operasi caesar pasien tidak bisa bekerja terlalu berat lagi karena dikhawatirkan luka bekas operasi akan terbuka lagi.
Jadi gitu ya, Mak. Stop bertikai untuk sesuatu yang kita yakini sama-sama baik. Yang kita perlu tahu adalah bagaimana sih persalinan secara caesar itu? Apa persiapan yang perlu dilakukan, apa saja yang perlu dihindari dan perawatan selepas bersalin.
Baik, yang pertama kita perlu tahu poin pentingnya dulu iaitu bagaimana proses operasi caesar.
Dari beberapa artikel yang admin baca mengenai proses operasi caesar, Mimin merasakan ngilu, Mak. Serius, berasa kayak Mimin gitu yang berada di atas meja operasi. Pertama sekali pasien akan direbahkan pada meja operasi.
Kemudian, ada selembar kain yang di pasang vertikal di sekitar perut sebab operasi caesar selalunya tidak bius total tapi hanya setengah badan. Umumnya dari pinggang ke bawah.
Posisi kepala dinaikkan, selalunya pasien menggunakan bantal yang nyaman. Posisi kepala yang dinaikkan itu untuk memudahkan calon ibu bernafas dengan baik.
Tindakan selanjutnya ialah dokter akan membuat sayatan sepanjang 10 sampai 20 centimeter. Sampai di sini udah mulai kerasa ngilunya. Tapi jangan khawatir untuk ibu yang mengalami proses ini insya Allah ngga ngilu karena sudah di bius total ya.
Jadi mungkin hanya kedengeran sewaktu sayatan yang berbentuk horizontal di bawah garis pinggang itu aja. Jika dirasa kurang sesuai, dokter juga akan membuat sayatan vertikal di bawah pusar.
Setelah sayatan dirasa cukup barulah dedek bayi akan dikeluarkan melalui sayatan yang dibuat.
Proses ini biasanya memakan waktu antara lima hingga sepuluh menitan. Ibu yang sedang di operasi kerasa ngga? Tentu kerasa ya, ibu akan merasa seperti ada benda yang ditarik. Oops itu bukan benda ya, Buk. Itu dedek bayinya.
Jika semua proses ini berjalan dengan baik, umumnya dokter akan memperlihatkan dan memberikan bayi kepada sang ibu untuk diletakkan di dada ibu. Inilah proses ikatan pertama kali yang dirasakan antara bayi dan ibu di luar kandungan. Jika selama ini, bayi hanya mendengar detak jantung ibu dari dalam rahim pun begitu sebaliknya. Nah ketika sudah keluar bayi akan tahu bahawa inilah ibunya dari detak jantung itu.
Hmm proses ini menurut saya sangat romantik loh. Kebayangkan kamu memeluk bayimu yang masih berlumuran air ketuban dan darah kemudian dia ditempelkan ke dadamu? Ngga ada yang lebih indah bagi seorang ibu selain proses ini.
Setelah itu dokter akan mengeluarkan plasent dari rahim, memberikan injeksi hormon oksitosin untuk merangsang kontrksi rahim sehingga pendarahan akan berkurang dan akhirnya berhenti sepenuhnya. Kemudian dokter akan menutup sayatan pada rahim dan perut dengan menjahitnya. Ada juga sih yang model di lem gitu. Tergantung kebijakan dokter ya.
Seluruh prosedur proses operasi caesar ini biasanya memakan waktu sekitar 40 hingga 50 menit tergantung kondisi pasien.
Kenapa sih harus operasi caesar? Perasaan jaman dulu semua ibu bersalin dengan proses normal deh. Karena kondisi tiap bayi dan ibunya berbeda-beda sehingga ada yang memerlukan proses caesar. Ngga usah julid deh.
Ini loh mimin kasih tahu beberapa penyebab kenapa operasi caesar menjadi jalan keluar untuk pasien bersalin.
- Proses persalinan tidak berjalan dengan baik, bisa jadi ibu mengalami pendarahan yang berlebihan.
- Terhalangnya jalan keluar bagi bayi contohnya karena panggul sempit dan lain-lain.
- Bayi terlilit tali pusar sehingga dikhawatirkan akan mengancam keselamatannya jika dikeluarkan secara normal.
- Janin tidak mendapat asupan oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga harus dilahirkan secepatnya dan ngga boleh menunggu sampai usia kehamilan cukup sembilan bulan.
- Ibu memiliki posisi plasenta yang terlalu turun, isilahnya plasent previa sehingga bayi kesulitan bergerak.
- Preeklamsia atau mengalami kehamilan dengan tekanan darah tinggi.
- Pernah menjalani operasi caesar pada persalinan sebelumnya.
Ada beberapa sebab lagi sih kenapa porses operasi caesar harus dilakukan, semua itu akan diputuskan sewaktu proses pemeriksaan rutin setiap bulan dilakukan. Dokter bisa mengagak apakah sang ibu bisa melahirkan secara normal atau caesar.
Well, apa pun jenis proses persalinannya, sama ada normal atau caesar, kalian tetap ibu hebat yang rela mempertaruhkan nyawa demi keluarnya bayi dengan selamat. Tabik.