Tips Mudik Berkendaraan Roda Dua Aman dan Nyaman diperuntukkan kepada para pengendara sepeda motor roda 2 yang akan melakukan mudik, baik mudik jarak dekat maupun mudik jarak jauh. Jarak 60-240 km terhitung jarak dekat karena hanya memakan waktu 1 jam sampai denan 5 jam. Jika mudik dengan jarak lebih dari itu dan dengan memakan waktu tempuh perjalanan lebih dari 5 jam, tentunya perlu kesiapan yang matang.
Dahulu, ketika masa SMA, aku sering berkendara suka-suka naik "motor" (sebutan untuk semua merek kendaraan sepeda motor roda 2 bagi anak Riau, sedangkan anak Medan menyebutnya "kereta"). Berkendara naik motor ini dilakukan hanya sekedar iseng-iseng, sebagian untuk unjuk kebolehan. Jarak tempuhnya biasanya dari Pekanbaru ke Padang sekitar 360 km. Keisengan ini atau unjuk kebolehan ini ditemui ketika memasuki daerah Rantau Berangin. Daerah ini memiliki kelokan yang sangat menantang bagi kami pengendara motor. Dahulu masih ada 1 buah terowongan yang menembus bukit serta kelokan tajam dan "kelokan manis", tapi sekarang jalan menuju Padang dari Pekanbaru udah banyak jalan yang lurus. Kelokan tajam dan "kelokan manis" udah tak ada lagi, sehingga kalo berkendara ke Padang ga terasa menantang lagi. "Kelokan manis" tuh kelokan yang tidak begitu tajam, hanya dengan memiringkan badan sedikit aja, motor udah belok. Dahulu umumnya kami tidak melakukan persiapan matang untuk melakukan perjalanan yang membutuhkan waktu sekitar 6 jam tersebut.
Jadi... kalo udah ada yang ngajak "naik" (istilah jalan dari Pekanbaru ke Padang yang emang banyak tanjakan dan naik gunung), haaaa langsung tancap aja berangkat. Apalagi kalo ada yang nantang dengan ucapan "naik yok mati lampu"... nah itu berarti berkendara motor dari Pekanbaru ke Padang waktu malam hari dengan mematikan lampu depan motor. Hanya motor terdepan saja yang boleh hidup lampu. Yang parah adalah "naik yok mati belakang" yang berarti mirip seperti kejadian diatas, tetapi ditambah dengan mematikan lampu rem. Kondisi yang dipikir-pikir sekarang ini sangatlah berbahaya.
Kalo udah konvoi.... bisa mpe 200 motor sekali waktu berkendara ke Padang.
Tapi ya sutralaaah... itu kisah jaman dulu.
Sekarang adalah bagaimana kita berkendara dengan baik dan benar ketika melakukan mudik dengan aman dan nyaman serta selamat sampai tujuan tanpa kurang suatu apapun.
Banyak tips mudik lebaran dengan berkendara motor roda 2 yang aman dan nyaman. Demikian juga halnya denganku. Aku akan memberikan tips mudik berkendaraan roda dua aman dan nyaman ketika mudik lebaran berdasarkan pengalamanku berkendara motor jaman dahulu :
Jika ternyata tips ini merepotkan, silahkan beli mobil.
Dahulu, ketika masa SMA, aku sering berkendara suka-suka naik "motor" (sebutan untuk semua merek kendaraan sepeda motor roda 2 bagi anak Riau, sedangkan anak Medan menyebutnya "kereta"). Berkendara naik motor ini dilakukan hanya sekedar iseng-iseng, sebagian untuk unjuk kebolehan. Jarak tempuhnya biasanya dari Pekanbaru ke Padang sekitar 360 km. Keisengan ini atau unjuk kebolehan ini ditemui ketika memasuki daerah Rantau Berangin. Daerah ini memiliki kelokan yang sangat menantang bagi kami pengendara motor. Dahulu masih ada 1 buah terowongan yang menembus bukit serta kelokan tajam dan "kelokan manis", tapi sekarang jalan menuju Padang dari Pekanbaru udah banyak jalan yang lurus. Kelokan tajam dan "kelokan manis" udah tak ada lagi, sehingga kalo berkendara ke Padang ga terasa menantang lagi. "Kelokan manis" tuh kelokan yang tidak begitu tajam, hanya dengan memiringkan badan sedikit aja, motor udah belok. Dahulu umumnya kami tidak melakukan persiapan matang untuk melakukan perjalanan yang membutuhkan waktu sekitar 6 jam tersebut.
Jadi... kalo udah ada yang ngajak "naik" (istilah jalan dari Pekanbaru ke Padang yang emang banyak tanjakan dan naik gunung), haaaa langsung tancap aja berangkat. Apalagi kalo ada yang nantang dengan ucapan "naik yok mati lampu"... nah itu berarti berkendara motor dari Pekanbaru ke Padang waktu malam hari dengan mematikan lampu depan motor. Hanya motor terdepan saja yang boleh hidup lampu. Yang parah adalah "naik yok mati belakang" yang berarti mirip seperti kejadian diatas, tetapi ditambah dengan mematikan lampu rem. Kondisi yang dipikir-pikir sekarang ini sangatlah berbahaya.
Kalo udah konvoi.... bisa mpe 200 motor sekali waktu berkendara ke Padang.
Tapi ya sutralaaah... itu kisah jaman dulu.
Sekarang adalah bagaimana kita berkendara dengan baik dan benar ketika melakukan mudik dengan aman dan nyaman serta selamat sampai tujuan tanpa kurang suatu apapun.
Banyak tips mudik lebaran dengan berkendara motor roda 2 yang aman dan nyaman. Demikian juga halnya denganku. Aku akan memberikan tips mudik berkendaraan roda dua aman dan nyaman ketika mudik lebaran berdasarkan pengalamanku berkendara motor jaman dahulu :
- Pastikan kendaraan sepeda motor anda dalam kondisi prima, sebaiknya bisa dicek dan diservis ke bengkel terlebih dahulu. Yang paling penting di cek adalah hak kepemilikannya. Gunakan motor sendiri atau pun pinjaman ataupun sewaan, dan JANGAN GUNAKAN MOTOR curian. Ntar kalo ketahuan polisi khaaan bisa ditangkap kayak GAyus maupun NAzaruddin.
- Gunakan helm standar SNI untuk menjaga benturan kepala. Yang paling penting adalah JANGAN MENGGUNAKAN HELM yang udah bau apek, ntar penumpang dibelakang bisa pingsan bahkan semaput dan harus dibawa ke bidan terdekat (eeeh rumah sakit).
- Sarung Tangan, Celana Panjang, Jaket yang dipakai hendaknya bukan dari hasil ngembat jemuran tetangga. JANGAN LAKUKAN ITU.
- JANGAN MEMBONCENGI PENUMPANG, terutama memboncengi istri orang, pacar temen, janda kembang, kembang perawan, mak lampir, kakek lampir.
Jika ternyata tips ini merepotkan, silahkan beli mobil.